Kenapa Ada Steroid? Menyingkap Fungsi dan Kontroversi di Balik Penggunaan Steroid
![]() |
Apa itu steoroid ? Steroid adalah senyawa organik yang terbentuk dari lipid (lemak) dan ditemukan di dalam tubuh manusia maupun hewan |
APADANKENAPA.COM - kenapa ada steroid? Mungkin pertanyaan ini sering muncul di benak kita. Mendengar kata “steroid” sering kali membuat orang berpikir tentang tubuh berotot ala binaragawan atau kontroversi dalam dunia olahraga. Namun, sebenarnya steroid bukan hanya tentang kekuatan otot atau performa atlet. Steroid memiliki fungsi penting dalam dunia medis dan dapat digunakan untuk berbagai kondisi kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu steroid, mengapa ada steroid, fungsi dan jenisnya, serta berbagai manfaat dan risiko yang perlu diperhatikan.
Apa Itu Steroid? Menyingkap Hormon yang Multifungsi
Steroid adalah senyawa organik yang terbentuk dari lipid (lemak) dan ditemukan di dalam tubuh manusia maupun hewan. Secara umum, steroid terdiri dari beberapa jenis, seperti hormon seks (testosteron dan estrogen) dan hormon kortikosteroid. Steroid memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, mulai dari mengatur metabolisme, memperkuat sistem kekebalan, hingga membantu proses pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam dunia medis, steroid sering digunakan sebagai obat untuk mengatasi peradangan dan penyakit autoimun. Namun, dalam dunia olahraga, steroid anabolik dikenal sebagai “obat kuat” yang dapat meningkatkan massa otot dan performa fisik, meski penggunaannya sering kali ilegal atau dibatasi ketat.
Kenapa Ada Steroid? Fungsi dan Manfaat di Dunia Medis
Steroid diciptakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan yang tidak bisa ditangani hanya dengan obat biasa. Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa ada steroid dan manfaat medis yang dapat diberikan.
1. Mengatasi Peradangan dan Alergi
Steroid jenis kortikosteroid sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan gejala alergi. Misalnya, dalam kondisi seperti asma atau radang sendi, kortikosteroid dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Karena memiliki efek anti-inflamasi yang kuat, steroid ini mampu meredakan gejala yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Mengobati Penyakit Autoimun
Pada kondisi autoimun seperti lupus atau penyakit Crohn, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Steroid membantu menekan aktivitas berlebih dari sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mengurangi kerusakan pada jaringan sehat. Penggunaan steroid pada kondisi ini berfungsi untuk mengendalikan gejala agar pasien dapat menjalani hidup yang lebih nyaman.
3. Mendukung Pemulihan Pasien Kanker
Dalam beberapa kasus, steroid digunakan sebagai bagian dari pengobatan kanker. Misalnya, pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, steroid diberikan untuk membantu meringankan efek samping, seperti mual, peradangan, dan rasa sakit. Steroid juga bisa membantu meningkatkan nafsu makan dan energi, sehingga pasien memiliki kekuatan lebih dalam proses penyembuhan.
4. Membantu Mengobati Gangguan Hormon
Dalam beberapa kondisi medis di mana tubuh kekurangan hormon tertentu, steroid bisa digunakan sebagai terapi pengganti. Misalnya, pada pria dengan kadar testosteron yang rendah, steroid anabolik dapat digunakan dalam dosis tertentu untuk memperbaiki keseimbangan hormon dan membantu pertumbuhan otot yang sehat.
Jenis-Jenis Steroid yang Biasa Digunakan
Steroid bukanlah obat satu jenis untuk segala macam kondisi. Berdasarkan fungsi dan penggunaannya, steroid terbagi menjadi dua kelompok besar:
A. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah jenis steroid yang berfokus pada mengendalikan peradangan dan reaksi kekebalan tubuh. Jenis steroid ini banyak digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, alergi, dan kondisi inflamasi lainnya. Beberapa contoh kortikosteroid adalah prednison, hidrokortison, dan deksametason. Kortikosteroid juga tersedia dalam berbagai bentuk, seperti pil, suntikan, salep, dan inhaler, tergantung pada kebutuhan medis.
B. Steroid Anabolik
Steroid anabolik atau androgenik adalah jenis steroid yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan fisik. Jenis steroid ini lebih sering dikenal di kalangan atlet dan binaragawan yang ingin meningkatkan performa dan massa otot mereka. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan steroid anabolik di luar pengawasan medis, terutama untuk tujuan estetika atau peningkatan performa olahraga, berisiko tinggi dan sering kali ilegal.
Kontroversi Penggunaan Steroid Anabolik di Dunia Olahraga
Steroid anabolik memiliki reputasi yang kontroversial, terutama dalam dunia olahraga. Banyak atlet yang tergoda untuk menggunakan steroid demi mendapatkan kekuatan tambahan dan meningkatkan daya tahan, namun ini dapat merusak reputasi dan karir mereka karena dianggap sebagai bentuk kecurangan.
Penggunaan steroid anabolik dilarang di hampir semua cabang olahraga profesional, dan atlet yang ketahuan menggunakan zat ini bisa didiskualifikasi atau dikenakan sanksi berat. Meskipun steroid anabolik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, efek samping jangka panjangnya sangat berbahaya, mulai dari kerusakan hati, gangguan hormonal, hingga risiko depresi.
Efek Samping dan Risiko Penggunaan Steroid
Seperti halnya obat kuat lainnya, steroid memiliki risiko efek samping, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan medis. Berikut adalah beberapa risiko dan efek samping yang perlu diwaspadai:
A. Gangguan Hormonal
Penggunaan steroid yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan hormonal serius. Pada pria, misalnya, steroid anabolik bisa menyebabkan ginekomastia (pembesaran payudara pada pria), jerawat parah, hingga kebotakan. Sementara itu, pada wanita, penggunaan steroid anabolik bisa menyebabkan suara yang menjadi lebih dalam, perubahan siklus menstruasi, dan pertumbuhan rambut berlebih.
B. Masalah Hati dan Jantung
Steroid, terutama steroid anabolik, bisa meningkatkan risiko penyakit hati dan gangguan jantung. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol, yang pada akhirnya dapat memicu penyakit jantung.
C. Gangguan Psikologis
Efek samping lainnya adalah gangguan psikologis, seperti perubahan mood yang drastis, agresi berlebih (dikenal sebagai “roid rage”), hingga depresi. Penggunaan steroid yang tidak terkendali dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang juga berpengaruh pada kesehatan mental.
D. Risiko Ketergantungan
Pengguna steroid anabolik juga berisiko mengalami ketergantungan, terutama karena efek yang mereka rasakan pada tubuh. Dalam beberapa kasus, pengguna merasa sulit untuk berhenti karena takut kehilangan otot atau performa yang telah dicapai, sehingga ini bisa berujung pada penggunaan jangka panjang yang semakin meningkatkan risiko kesehatan.
Kesimpulan
Kenapa ada steroid? Steroid hadir sebagai salah satu solusi medis untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari peradangan, penyakit autoimun, hingga terapi hormon. Dalam dunia medis, steroid memiliki peran yang penting dan bermanfaat bila digunakan sesuai dengan dosis yang tepat di bawah pengawasan dokter. Namun, steroid anabolik yang digunakan untuk tujuan peningkatan performa fisik dalam olahraga sering kali menimbulkan kontroversi karena dampaknya yang berisiko dan potensi efek samping yang serius.
Jika kamu berpikir untuk menggunakan steroid, baik untuk kesehatan atau tujuan estetika, pastikan selalu berkonsultasi dengan profesional medis. Dengan memahami manfaat dan risikonya, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan obat ini untuk kesehatan yang optimal
Posting Komentar untuk "Kenapa Ada Steroid? Menyingkap Fungsi dan Kontroversi di Balik Penggunaan Steroid"
Posting Komentar