Apa Itu Kasasi? Memahami Upaya Hukum Tertinggi di Indonesia
![]() |
Kasasi adalah salah satu upaya hukum luar biasa dalam sistem peradilan Indonesia yang bertujuan untuk memastikan keseragaman dan kepastian hukum |
Pengertian Kasasi
Kasasi adalah upaya hukum yang diajukan ke Mahkamah Agung (MA) dengan tujuan meninjau kembali putusan pengadilan tingkat sebelumnya yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kasasi bukanlah pemeriksaan ulang terhadap fakta atau bukti dalam suatu kasus, melainkan fokus pada penerapan hukum oleh pengadilan sebelumnya.
Secara hukum, dasar pengajuan kasasi diatur dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang telah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009. Dalam ketentuan tersebut, kasasi berfungsi untuk memastikan keseragaman hukum serta kepastian hukum di Indonesia.
Tujuan dan Fungsi Kasasi
Kasasi memiliki peran penting dalam sistem hukum Indonesia. Beberapa tujuan dan fungsinya antara lain:
Menjamin Keseragaman Penerapan Hukum – Mahkamah Agung bertindak sebagai pengawal utama hukum nasional agar tidak terjadi perbedaan penafsiran hukum yang berlebihan di pengadilan-pengadilan tingkat bawah.
Mengoreksi Kesalahan Penerapan Hukum – Kasasi bertujuan menilai apakah pengadilan sebelumnya telah menerapkan hukum dengan benar dan adil.
Memberikan Kepastian Hukum – Kasasi memastikan bahwa setiap kasus yang telah melewati tahap ini memperoleh putusan akhir yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).
Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan Yudikatif – Dengan adanya kasasi, Mahkamah Agung dapat mengawasi jalannya proses hukum agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang oleh hakim di tingkat bawah.
Proses Pengajuan Kasasi
Pengajuan kasasi harus memenuhi prosedur yang ketat sesuai dengan hukum acara yang berlaku. Berikut langkah-langkah dalam pengajuan kasasi:
1. Mengajukan Permohonan Kasasi
Pihak yang merasa dirugikan atas putusan pengadilan tinggi dapat mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung melalui pengadilan yang mengeluarkan putusan terakhir. Permohonan ini harus diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak putusan diterima oleh pemohon.
2. Membayar Biaya Perkara
Pemohon kasasi wajib membayar biaya perkara yang besarnya ditentukan oleh pengadilan. Jika pemohon tidak mampu, ia dapat mengajukan permohonan berperkara secara prodeo (tanpa biaya).
3. Pengajuan Memori Kasasi
Setelah mendaftarkan kasasi, pemohon wajib menyerahkan memori kasasi yang berisi alasan-alasan hukum mengapa putusan pengadilan sebelumnya dianggap keliru dalam menerapkan hukum.
4. Tanggapan dari Pihak Lawan (Kontra Memori Kasasi)
Setelah memori kasasi diserahkan, pihak lawan diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dalam bentuk kontra memori kasasi.
5. Pemeriksaan oleh Mahkamah Agung
Mahkamah Agung akan memeriksa berkas kasasi tanpa menghadirkan para pihak. Hakim kasasi hanya menilai dari aspek penerapan hukum dalam putusan sebelumnya.
6. Putusan Kasasi
Mahkamah Agung dapat mengeluarkan beberapa kemungkinan putusan, yaitu:
Menolak Kasasi – Jika permohonan kasasi tidak beralasan atau tidak ditemukan kesalahan dalam penerapan hukum.
Mengabulkan Kasasi – Jika ditemukan kesalahan dalam penerapan hukum, sehingga putusan sebelumnya dapat dibatalkan atau diubah.
Tidak Dapat Diterima – Jika permohonan kasasi tidak memenuhi syarat administratif.
Syarat Pengajuan Kasasi
Tidak semua perkara dapat diajukan kasasi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
Putusan yang ingin diajukan kasasi harus berasal dari pengadilan tingkat banding.
Alasan kasasi harus berhubungan dengan kesalahan penerapan hukum, bukan sekadar ketidakpuasan terhadap hasil putusan.
Kasasi harus diajukan dalam batas waktu yang ditentukan.
Perbedaan Kasasi dan Banding
Kasasi sering kali disamakan dengan banding, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar:
Banding adalah upaya hukum di tingkat kedua untuk memeriksa kembali fakta dan bukti dalam perkara.
Kasasi hanya meninjau penerapan hukum tanpa melihat ulang fakta-fakta di persidangan.
Banding diajukan ke Pengadilan Tinggi, sedangkan kasasi diajukan ke Mahkamah Agung.
Contoh Kasus Kasasi
Salah satu contoh nyata dalam penerapan kasasi adalah kasus-kasus pidana maupun perdata yang mendapatkan perhatian publik. Misalnya, dalam kasus pidana, seorang terdakwa yang telah divonis bersalah oleh pengadilan negeri dan diperkuat oleh pengadilan tinggi dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Jika Mahkamah Agung menemukan kesalahan dalam penerapan hukum oleh pengadilan sebelumnya, putusan dapat dibatalkan atau diubah.
Kesimpulan
Kasasi adalah salah satu upaya hukum luar biasa dalam sistem peradilan Indonesia yang bertujuan untuk memastikan keseragaman dan kepastian hukum. Melalui kasasi, Mahkamah Agung dapat meninjau kembali putusan pengadilan tingkat sebelumnya dari segi penerapan hukumnya. Meskipun tidak semua kasus dapat diajukan kasasi, upaya ini sangat penting dalam menjaga keadilan di Indonesia.
Bagi pihak yang merasa putusan pengadilan sebelumnya tidak adil atau tidak sesuai dengan hukum, kasasi bisa menjadi jalan terakhir untuk mendapatkan keadilan. Namun, karena prosesnya ketat dan memerlukan pemahaman hukum yang mendalam, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum sebelum mengajukan kasasi.
Dengan memahami kasasi lebih dalam, masyarakat dapat lebih sadar akan hak-hak hukumnya dan bagaimana sistem peradilan di Indonesia bekerja dalam menjamin keadilan bagi semua pihak.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Kasasi? Memahami Upaya Hukum Tertinggi di Indonesia"
Posting Komentar