Apa Itu Validasi? Memahami Makna, Jenis, dan Pentingnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa Itu Validasi?
apa itu validasi? Validasi adalah bentuk penghargaan yang kita berikan kepada orang lain—dan juga diri sendiri—dengan cara mengakui bahwa perasaan, pemikiran, dan pengalaman yang dirasakan itu sah dan layak dihargai
apadankenapa.com - Kita sering mendengar istilah validasi dalam berbagai konteks—dari media sosial, hubungan pribadi, hingga pengujian data. Tapi, apa itu validasi sebenarnya? Mengapa kata ini menjadi semakin populer, dan mengapa penting bagi kita untuk memahaminya secara mendalam?

Validasi bukan sekadar “persetujuan” atau “penerimaan.” Lebih dari itu, validasi adalah pengakuan terhadap perasaan, pendapat, atau data seseorang sebagai sesuatu yang sah atau beralasan. Dalam banyak aspek kehidupan—baik emosional, sosial, maupun profesional—validasi memainkan peran penting dalam membentuk rasa aman, percaya diri, dan keterhubungan antarindividu.

Yuk, kita kupas tuntas makna validasi, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara mengaplikasikannya secara tepat dalam kehidupan sehari-hari.


Pengertian Validasi: Lebih dari Sekadar "Iya, Aku Setuju"

Apa itu validasi? Secara umum, validasi adalah proses untuk memastikan bahwa sesuatu itu benar, sah, atau bisa diterima. Kata ini berasal dari bahasa Latin validus yang berarti kuat, sehat, atau sah.

Dalam konteks psikologis dan sosial, validasi berarti mengakui dan menghargai perasaan, pengalaman, atau perspektif orang lain—tanpa harus menyetujuinya. Sedangkan dalam dunia teknis, validasi berkaitan dengan keabsahan data, proses, atau sistem.

Contoh sederhananya:

  • Ketika temanmu berkata, “Aku capek banget hari ini,” dan kamu menjawab, “Pasti melelahkan, ya. Kamu udah kerja keras,” itu adalah bentuk validasi emosional.
  • Saat sistem komputer memeriksa apakah data yang diinput sesuai format yang benar, itu adalah validasi data.

Jenis-Jenis Validasi: Emosional, Sosial, hingga Teknis

Untuk memahami apa itu validasi secara menyeluruh, kita perlu tahu bahwa validasi hadir dalam berbagai bentuk tergantung pada konteksnya. Berikut adalah beberapa jenis validasi yang umum ditemui:

1. Validasi Emosional

Validasi emosional adalah kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan menerima perasaan orang lain tanpa menghakimi.

Mengapa ini penting? Karena setiap orang ingin merasa didengar dan dihargai. Validasi emosional membangun empati dan memperkuat hubungan interpersonal.

Contoh:

"Aku ngerti kok kenapa kamu merasa sedih. Situasinya memang berat."

2. Validasi Sosial

Merupakan pengakuan terhadap keberadaan, nilai, atau kontribusi seseorang dalam lingkungan sosial.

Contoh:

Memberi pujian tulus terhadap kerja keras rekan kerja atau anggota tim.

3. Validasi Diri (Self-validation)

Ini adalah bentuk validasi yang sering dilupakan, padahal sangat penting: memvalidasi diri sendiri. Artinya, menerima dan mengakui perasaan serta pemikiran pribadi sebagai hal yang sah, tanpa terus mencari persetujuan dari orang lain.

Contoh:

“Wajar kok kalau aku merasa kecewa. Aku sudah mencoba sebaik mungkin.”

4. Validasi Data

Dalam dunia IT atau penelitian, validasi berarti memastikan bahwa data yang dimasukkan atau digunakan akurat, lengkap, dan sesuai dengan standar.

Contoh:

Sistem mengonfirmasi bahwa alamat email memiliki simbol “@” dan domain yang benar.

5. Validasi Produk atau Ide

Dalam dunia bisnis atau startup, validasi merujuk pada proses mengecek apakah ide, produk, atau layanan memang dibutuhkan dan diinginkan oleh target pasar.


Mengapa Validasi Itu Penting?

Jika kamu masih bertanya-tanya, “Apa itu validasi dan mengapa aku harus peduli?”, berikut adalah beberapa alasan kuatnya:

1. Membantu Membentuk Hubungan yang Sehat

Validasi, khususnya yang bersifat emosional, memperkuat ikatan antara individu. Pasangan, teman, bahkan kolega kerja akan merasa dihargai ketika perasaan mereka diakui.

2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Harga Diri

Saat kita divalidasi—baik oleh orang lain atau diri sendiri—kita merasa lebih percaya diri. Kita tidak merasa “gila” karena memiliki emosi atau pemikiran tertentu.

3. Mengurangi Konflik

Banyak konflik terjadi karena perasaan tidak dihargai atau diabaikan. Validasi membantu menurunkan ketegangan dan membuka ruang dialog.

4. Menjadi Alat Evaluasi

Dalam konteks bisnis dan teknologi, validasi menjadi alat ukur penting untuk mengecek apakah sesuatu layak digunakan, diterapkan, atau dikembangkan lebih lanjut.


Salah Kaprah tentang Validasi: Bukan Berarti Setuju

Satu hal penting yang perlu diluruskan adalah bahwa validasi bukan berarti setuju.

Contoh: Seseorang bisa mengatakan, “Aku mengerti kamu marah karena ditolak, dan itu wajar. Tapi bukan berarti kamu boleh menyakiti orang lain karena hal itu.”

Dalam contoh tersebut, perasaan orang lain divalidasi, tetapi tindakan atau reaksi negatifnya tetap dibatasi. Ini adalah kunci dari validasi yang sehat.


Bagaimana Cara Memberikan Validasi yang Tepat?

Memberikan validasi yang tulus dan bermakna tidak sulit, asalkan kita mau benar-benar hadir dan mendengarkan. Berikut tips praktisnya:

  1. Dengarkan tanpa menyela
    Terkadang, kehadiran dan pendengaran aktif sudah cukup menjadi bentuk validasi.

  2. Gunakan bahasa yang empatik
    Cobalah gunakan kalimat seperti:

    • “Aku bisa paham kenapa kamu merasa begitu.”
    • “Wajar kok kalau kamu kesal.”
  3. Hindari menghakimi atau membandingkan
    Mengatakan, “Ah, itu mah belum seberapa dibanding aku,” akan mematikan validasi.

  4. Validasi sebelum memberi solusi
    Sebelum memberi saran, akui dulu perasaan mereka. Ini akan membuat nasihatmu lebih diterima.


Pentingnya Self-validation: Jangan Hanya Bergantung pada Orang Lain

Kita semua butuh validasi dari luar. Tapi jika terlalu bergantung, kita bisa kehilangan identitas. Maka dari itu, penting untuk melatih self-validation.

Tips untuk self-validation:

  • Catat perasaanmu dalam jurnal harian.
  • Ucapkan afirmasi positif.
  • Akui bahwa perasaanmu valid, bahkan jika tidak semua orang memahaminya.
  • Hindari menyalahkan diri secara berlebihan.

Dampak Kurangnya Validasi: Emosional dan Sosial

Ketika seseorang terus-menerus tidak mendapatkan validasi, baik dari luar maupun dari dirinya sendiri, berbagai dampak negatif bisa muncul:

  • Merasa tidak dihargai
  • Ragu terhadap diri sendiri
  • Emosi yang terpendam atau meledak-ledak
  • Menurunnya kesehatan mental
  • Ketergantungan berlebihan pada pengakuan dari luar (people-pleasing)

Kesimpulan: Validasi adalah Hadiah Tak Terlihat, tapi Sangat Berarti

Jadi, apa itu validasi? Validasi adalah bentuk penghargaan yang kita berikan kepada orang lain—dan juga diri sendiri—dengan cara mengakui bahwa perasaan, pemikiran, dan pengalaman yang dirasakan itu sah dan layak dihargai. Dalam dunia yang penuh tekanan dan ketidakpastian, validasi menjadi semacam “pelukan emosional” yang menenangkan.

Mulai hari ini, yuk belajar untuk memvalidasi dengan lebih bijak—baik kepada orang lain, maupun kepada dirimu sendiri.

Posting Komentar untuk "Apa Itu Validasi? Memahami Makna, Jenis, dan Pentingnya dalam Kehidupan Sehari-hari"